Hari ini kami tarik respon untuk shipment HENG HUI 2 0QAA5S, namun dapat respon reject karenalebih dari 7 hari tidak rekon mohon saran nya Pak/Ibu, apakah kami harus submit ulang atau bisa rekon manual?
Dalam tradisi kristen, 7 dosa mematikan adalah merupakan dosa-dosa yang “utama” karena merupakan cikal bakal dosa-dosa lainnya yang bisa dilakukan manusia. Dosa-dosa itu antara lain kesombongan (pride), iri hati (envy), kemarahan (anger), ketamakan (greed), hawa nafsu (lust), rakus (gluttony), dan kemalasan (sloth).
Mohon ijin menyampaikan poin-poin perubahan PMK 131/2020 tentang ATIGA, berlaku 1 Mei 2022: • Perubahan skema Back to back. Aturan lama 1 SKA asal untuk 1 SKA B2B. Aturan baru SKA B2B mengakomodir beberapa SKA dari negara asal (SKA konsolidasi). • Perubahan skema Issued Retroactively: Aturan lama 3 hari. Aturan baru apabila terbit setelah tanggal eksportasi maka otomatis IRA. • Perubahan Format Baru SKA Form D. Format lama masih berlaku s.d 31 Oktober 2022. Menghapus AICO Scheme. Penambahan Customs authority. Perubahan Overleaf notes. • Perbedaan minor pada uraian/penulisan nama barang bisa diterima (hanya berlaku di DAB). • Perubahan Retroactive dari 180 sejak pengiriman menjadi 180 hari sejak diterima • Pembuktian Direct di pasal 5 ayat 2 poin d yaitu dokumen lainnya jika ada. Diubah jadi harus disampaikan.
Terkait Kenapa banyak orang apatis dan menganggap orang yang agamis itu munafik? Pertama-tama saya ingin menyampaikan dahulu kalau saya beragama tapi saya juga tidak agamis banget. Saya pun pernah bermasalah dengan orang yang agamis atau ilmu agamanya tinggi tapi saya tidak pernah skeptis pada orang agamis. Maaf ralat, saya pernah skeptis tapi itu dulu saat usia dibawah 19 tahun dan hanya sebentar.
Saya coba jawab dengan lebih banyak perspektif saya sebagai orang Islam, tapi poinya saya rasa sama saja dengan yang beragama lain:
Orang yang skeptis atau apatis pada orang agamis biasanya dikarenakan memiliki pandangan perfectsionis tentang agama. Mereka melihat seorang pemeluk atau pemuka agama haruslah seperti Rasulullah atau minimal sahabat-sahabat beliau.
Mereka lupa kalau seorang yang belajar agama mendalam pun tetap seorang manusia. Dan manusia tidak luput dari salah dan dosa. Ketika mereka melihat seorang yang berilmu agama tinggi tapi ada satu atau dua kelakuanya yang berbanding terbalik dengan ucapannya seketika rasa apatis itu muncul.
Perasaan ini pernah saya alami, namun kalau boleh jujur perasaan seperti ini sebenarnya tidak objektif dan tidak substantif.
Semisal ada A seorang Pemuka agama yang sangat getol berlaku keras dan kasar pada pelaku judi, miras dan prostitusi. Dan ada B seorang musisi mantan pecandu yang suka merangkul pelaku judi dan miras dengan sesuatu yang positif.
Udah deh tanpa babibu, orang-orang yang skeptis ini langsung memuja sang musisi sebagai malaikat, sebagai orang yang berjiwa luhur. Dan men judge si pemuka agama dengan orang yang kasar dan mempermalukan agama. Kalau perlu dihina-hina.
Padahal substansi nya adalah penyakit masyarakat dan cara menanggulanginya tapi penilaianya terlalu jauh hingga kemana-mana. Si musisi tadi memang menggunakan metode yang lebih humanis dan mudah diterima.
Hanya dengan satu hal baik saja si musisi mantan pecandu terlihat lebih beragama dibanding seorang pemuka agama yang sebenarnya sering bersedekah, suka membantu sesama atau menaungi ribuan anak yatim.
Saya sering menyebutnya titik hitam dan titik putih. Kebanyakan orang akan mudah melihat titik hitam di latar putih, dan mudah melihat titik putih di latar hitam.
Coba saja, kalau ada orang mencuri mengenakan jilbab atau kalung salib pasti deh responsenya berlebihan. Tapi kalau orang tanpa atribut agama mencuri rasanya biasa saja.
Itu karena sudut pandang manusia seperti titik diatas. Tidak substantif.
Ingat setiap orang punya kesalahan, hakimilah kesalahannya. Kita harus objektif melihat permasalahan sesuai substansinya.
Dan sayangnya tanpa sadar hal-hal seperti ini dijadikan alasan untuk tidak agamis.
Padahal kalau orang-orang ini mengenal banyak orang agamis maka dia akan semakin sadar kalau orang agamis pun berbeda-beda.
Ada yang baik dalam hal A tapi kurang baik dalam hal B. Ada yang baik dalam hal B dan C tapi buruk dalam hal A.
Intinya, beragama itu mulai dari diri sendiri dan dicari sendiri. Kalau orang lain yang kalian jadikan patokan, itu berarti cara beragama kalian cuma ikut-ikutan.
pendapatan yang tinggi berkorelasi negatif dengan komitmen ke public interest duty.
politician as a good actor, they can manage opinion from people and turn back fact and always bureaucracy always be a victim, i hope technology in sosial media and transparancy proses can help memicu people to support and memaksa aktor to change th policy?how this can be without the enemy involved, i support safety channel for society
dalam deadlock antara legislatif dan eksekutif, apakah peran yudikatif dapat membantu menyeelsaikan problem base on our groundnorm to avoid digression like bribery
tersebut agat terhidandar dari corruption?like mr gabrielle said trias politica concept
“Bagaimana membuktikan cinta, secara ilmiah cinta dapat dibuktikan dan diukur melalui serangkaian penyelidikan ilmiah sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses kompleks dari cinta yang penuh gairah” (Hatfield & Rapson, 1993).
Hari ini kami tarik respon untuk shipment HENG HUI 2 0QAA5S, namun dapat respon reject karenalebih dari 7 hari tidak rekon
BalasHapusmohon saran nya Pak/Ibu, apakah kami harus submit ulang atau bisa rekon manual?
7 dosa sebagai dasar bisnis
BalasHapusDalam tradisi kristen, 7 dosa mematikan adalah merupakan dosa-dosa yang “utama” karena merupakan cikal bakal dosa-dosa lainnya yang bisa dilakukan manusia. Dosa-dosa itu antara lain kesombongan (pride), iri hati (envy), kemarahan (anger), ketamakan (greed), hawa nafsu (lust), rakus (gluttony), dan kemalasan (sloth).
https://www.jitunews.com/read/113869/7-dosa-mematikan-jadi-strategi-perkembangan-bisnis-e-commerce
Hapushttps://www.ferrytrans.id/2017/07/contoh-surat-pengambilan-delivery-order.html
BalasHapusProsesi adab berguru yang baik itu dapat dirujuk dari kisah Bima berguru dengan Guru Durna. Kisah ini muat dalam “Serat Dewaruci”,
BalasHapushttps://medanheadlines.com/2018/02/26/mengenal-filsafat-barat-dan-filsafat-timur-bag-2/
HapusUU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008
BalasHapussoal packing kayu tidak wajib karantina
BalasHapusPer-44/2009 unicode penambahan data pada modul
BalasHapushttps://anri.go.id/sekitar-arsip/arsip-statis/sarana-temu-balik-arsip/guide-arsip
BalasHapusUNCLOS 1982
BalasHapusPenomoran Baru Kanwil DJBC:
BalasHapushttps://drive.google.com/file/d/1SALzQCH0mnYZpOcv6UgDeYTNzgrdjkxS/view?usp=sharing
Penomoran Baru KPU BC:
https://drive.google.com/file/d/1DQFt6uVFtxoATjNwcJpvl1QtAqHZR-aT/view?usp=sharing
Penomoran Baru KPPBC:
https://drive.google.com/file/d/1yyBu8QtCdGXdl-POq5Dn2ZB9rvmvm5mW/view?usp=sharing
Penomoran Baru PSO BC:
https://drive.google.com/file/d/1zwF2r3ZXMwBqzLfYt9OQkMtUrz-ZkOSW/view?usp=sharing
Penomoran Baru BLBC:
https://drive.google.com/file/d/1eGjQa-KIld-o_9HT5zSSmcrDsyvBWIIm/view?usp=sharing
L/C dalam BL posisi Notify Party?penjelasan
BalasHapuscerita impor dari a ke z
BalasHapusresume dan bahas PMK manifest https://www.kemenkeu.go.id/media/14701/158_pmk04_2017per.pdf
BalasHapuspmk 122 th 2017 cicilan sptnp tagihan bebas dari blokir di ajukan via penagihan.priok@gmail.com
BalasHapus-- Berdasarkan PMK 26/PMK.010/2017 kolom 7 atas pos tarif tersebut diatas dikenakan tarif reprositas 10%
BalasHapushttps://finereport.com/id/visualisasi-data/aplikasi-pembuat-grafik/
BalasHapushttps://www.audiolibrary.com.co/?page=4
BalasHapushttps://en.savefrom.net/100/
utk comres video : https://clideo.com/editor/compress-video
https://www.freeconvert.com/video-compressor
+62 811-2633-348 GM | OIA | Geodesi | BatasMaritim | BeasiswaLuarNegeri | PublicSpeaking | IG: @madeandi | Tiktok: @andiarsana | madeandi.com
BalasHapusquizz.com
BalasHapusGoogle Form. Google Form dapat terintegrasi langsung dengan Google Classroom. ...
Quizizz. ...
Kahoot! ...
Wordwall. ...
Quizlet.
bca a.n. taufik no. rek 0450833002
BalasHapushttps://um.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1425/2021/03/1-PERNYATAAN-MENAATI-TATIB-UGM-SNMPTN-2021.pdf
BalasHapusMohon ijin menyampaikan poin-poin perubahan PMK 131/2020 tentang ATIGA, berlaku 1 Mei 2022:
BalasHapus• Perubahan skema Back to back. Aturan lama 1 SKA asal untuk 1 SKA B2B. Aturan baru SKA B2B mengakomodir beberapa SKA dari negara asal (SKA konsolidasi).
• Perubahan skema Issued Retroactively: Aturan lama 3 hari. Aturan baru apabila terbit setelah tanggal eksportasi maka otomatis IRA.
• Perubahan Format Baru SKA Form D. Format lama masih berlaku s.d 31 Oktober 2022. Menghapus AICO Scheme. Penambahan Customs authority. Perubahan Overleaf notes.
• Perbedaan minor pada uraian/penulisan nama barang bisa diterima (hanya berlaku di DAB).
• Perubahan Retroactive dari 180 sejak pengiriman menjadi 180 hari sejak diterima
• Pembuktian Direct di pasal 5 ayat 2 poin d yaitu dokumen lainnya jika ada. Diubah jadi harus disampaikan.
Gelombang dan frekuensi
BalasHapusgelombang gaib?
Terkait
BalasHapusKenapa banyak orang apatis dan menganggap orang yang agamis itu munafik?
Pertama-tama saya ingin menyampaikan dahulu kalau saya beragama tapi saya juga tidak agamis banget. Saya pun pernah bermasalah dengan orang yang agamis atau ilmu agamanya tinggi tapi saya tidak pernah skeptis pada orang agamis. Maaf ralat, saya pernah skeptis tapi itu dulu saat usia dibawah 19 tahun dan hanya sebentar.
Saya coba jawab dengan lebih banyak perspektif saya sebagai orang Islam, tapi poinya saya rasa sama saja dengan yang beragama lain:
Orang yang skeptis atau apatis pada orang agamis biasanya dikarenakan memiliki pandangan perfectsionis tentang agama. Mereka melihat seorang pemeluk atau pemuka agama haruslah seperti Rasulullah atau minimal sahabat-sahabat beliau.
Mereka lupa kalau seorang yang belajar agama mendalam pun tetap seorang manusia. Dan manusia tidak luput dari salah dan dosa. Ketika mereka melihat seorang yang berilmu agama tinggi tapi ada satu atau dua kelakuanya yang berbanding terbalik dengan ucapannya seketika rasa apatis itu muncul.
Perasaan ini pernah saya alami, namun kalau boleh jujur perasaan seperti ini sebenarnya tidak objektif dan tidak substantif.
Semisal ada A seorang Pemuka agama yang sangat getol berlaku keras dan kasar pada pelaku judi, miras dan prostitusi. Dan ada B seorang musisi mantan pecandu yang suka merangkul pelaku judi dan miras dengan sesuatu yang positif.
Udah deh tanpa babibu, orang-orang yang skeptis ini langsung memuja sang musisi sebagai malaikat, sebagai orang yang berjiwa luhur. Dan men judge si pemuka agama dengan orang yang kasar dan mempermalukan agama. Kalau perlu dihina-hina.
Padahal substansi nya adalah penyakit masyarakat dan cara menanggulanginya tapi penilaianya terlalu jauh hingga kemana-mana. Si musisi tadi memang menggunakan metode yang lebih humanis dan mudah diterima.
Hanya dengan satu hal baik saja si musisi mantan pecandu terlihat lebih beragama dibanding seorang pemuka agama yang sebenarnya sering bersedekah, suka membantu sesama atau menaungi ribuan anak yatim.
Saya sering menyebutnya titik hitam dan titik putih. Kebanyakan orang akan mudah melihat titik hitam di latar putih, dan mudah melihat titik putih di latar hitam.
Coba saja, kalau ada orang mencuri mengenakan jilbab atau kalung salib pasti deh responsenya berlebihan. Tapi kalau orang tanpa atribut agama mencuri rasanya biasa saja.
Itu karena sudut pandang manusia seperti titik diatas. Tidak substantif.
Ingat setiap orang punya kesalahan, hakimilah kesalahannya. Kita harus objektif melihat permasalahan sesuai substansinya.
Dan sayangnya tanpa sadar hal-hal seperti ini dijadikan alasan untuk tidak agamis.
Padahal kalau orang-orang ini mengenal banyak orang agamis maka dia akan semakin sadar kalau orang agamis pun berbeda-beda.
Ada yang baik dalam hal A tapi kurang baik dalam hal B. Ada yang baik dalam hal B dan C tapi buruk dalam hal A.
Intinya, beragama itu mulai dari diri sendiri dan dicari sendiri. Kalau orang lain yang kalian jadikan patokan, itu berarti cara beragama kalian cuma ikut-ikutan.
pendapatan yang tinggi berkorelasi negatif dengan komitmen ke public interest duty.
BalasHapuspolitician as a good actor, they can manage opinion from people and turn back fact
and always bureaucracy always be a victim, i hope technology in sosial media and transparancy proses can help memicu people to support and memaksa aktor to change th policy?how this can be without the enemy involved, i support safety channel for society
dalam deadlock antara legislatif dan eksekutif, apakah peran yudikatif dapat membantu menyeelsaikan problem base on our groundnorm to avoid digression like bribery
tersebut agat terhidandar dari corruption?like mr gabrielle said
trias politica concept
https://portal.fiskal.kemenkeu.go.id/cfp-insentifpajak/#joinBtn
BalasHapus“Bagaimana membuktikan cinta, secara ilmiah cinta dapat dibuktikan dan diukur melalui serangkaian penyelidikan ilmiah sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses kompleks dari cinta yang penuh gairah” (Hatfield & Rapson, 1993).
BalasHapus