MENCARI SOLUSI

Jumat, 07 Mei 2021

Teori-Teori Manajemen

Teori-teori Manajemen

1. Teori Managemen Classic

a.Teori Organisasi
- Adam Smith ,dalam bukunya (Wealth Of Nation), keunggulan ekonomi hanya dapat di capai dengan organisasi, pembagian tugas dan fokus pada  perkerjaan tersebut mampu meningkatkan kecepatan dan ketepatan produksi
- Robert Owen (1771-1858) menekankan SDM sebagai kunci keberhasilan Manager sebagai reformis (pembaharu) kreatif dan cerdas
standar jam kerja dikurangi dari 13 jam ke 10,5 jam
- Henry Fayol (1841-1925)/Teori Management Administratif, Henry Fayol percaya bahwa manajemen memiliki enam fungsi terpenting yaitu untuk meramalkan, merencanakan, mengatur, memerintahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan. Fayol mengembangkan 14 prinsip administrasi yang menguraikan bagaimana manajer harus mengatur dan berinteraksi dengan karyawan, yaitu:
1. Pembagian pekerjaan
2. kewenangan dan tanggung jawab
3. disiplin
4. kesatuan komando
5. kesatuan arah
6. kepentingan individu harus tunduk dengan kepentingan umum
7.Gaji (adil)
8. pemusatan wewenang
9. jenjang bertangga
10. ketertiban
11. keadilan
12. stabilitas jabatan pegawai
13. prkarsa (inisiatif)
14. Kesatuan

-  Luther Gulick, pengembangan manajemen Fayol ke dalam administrasi publik dengan menekankan divisi dan spesialisasi untuk meningkatkan efisiensi tetapi masih ada batasan karena banyaknya faktor yang terlibat dalam efisiensi, untuk mengarahkan agar faktor capaian efisiensi dapat ditingkatkan maka Gullick mengenalkan isitilah POSDCORB yaitu: Planning-Organizing-Staffing-Directing-Co Ordinating-Reporting-Budgeting.


- Max Weber (1864-1920)/Toeri Managemen Birokrasi, fokus pada penataan secara hierakris dengan aturan dan tata kelola yang jelas,
sistem birokrasi yang ideal meliputi:
1. Pembagian kerja yang jelas
2. rantai komando hierarkis
3. pemisahan antara aset pribadi dan organisasi
4. pencatatan dan dokumentasi yang cermat
5. regulasi dan peraturan yang ketat dan konsisten
6. promosi karyawan berdasarkan kalifikasi bukan berdsarkan hubungan pribadi
weber menetapkan SOP dalam pelaksaan kegiatan, cara yang efisien dan rasional untuk membangun organisasi.Weber juga membuat perbedaan antara otoritas dan kekuasaan. Weber percaya bahwa kekuasaan mengurangi kepatuhan melalui kekerasan atau ancaman kekerasan yang mendorong individu untuk mematuhi peraturan. Menurut Max Weber, ada tiga jenis kekuatan dalam suatu organisasi yaitu Kekuasaan Tradisional,  Kekuasaan Karismatik dan kekuasaan Birokrasi atau Kekuasaan Hukum.

b. Teori Managemen Ilmiah
- Charles Babbage (1792-1871), pembagian tenaga kerja yang lebih efisien

- Fedric W Taylor (1856-1915), menggunakan metode ilmih untum mencapai tingkat efisiensi atau cara yang paling efektif dalam melakukan tugas di tempat kerja bukan hanya mengandalkan penilaiaan pribadi pekerja. Taylor mengenalksan Standarisasi dan spesialisasi, dengan menguraikan pekerjaan ke bagian2 yang lebih kecil, dan menempatkan orang yang paling tepat sesuai bagian tersebut.
4 prinsip manajemen yang dikembangkan taylor
1. mengembangkan ilmu untuk setiap elemen dari pekerjaan individual
2. secara ilmiah menyeleksi kemudian melatih dan mengembangkan pekerja
3. lebih kooperatif bekerjsa bersama pekerja untuk memastikan pekerjaan diselesaikan dengan ilmu yang dikembangkan
4. membagi pekerjaan dan tanggung jawab secara seimbang anatara manajemen dan pekerja
- Henry L Grant (1861-1919), Tugas dan Bonus. meningkatkan efektifitas dengan merangsang peningkatan kerja dengan upah dari standar tugas yang sudah di tetapkan. sistem pengaturan dan penilaiaan kerja
- Frank Gilbert (1868-1924) dan Lilian Gilbert (1878-1972), sistem cepat yaitu mengurangi gerakan yang tidak perlu untuk mencapai efisiensi waktu

2. Teori Management Neo Klasic
memperkaya teori management classik dengan aspek sosiologi dan psikologi
- Hugo Musterbug (1863-1916), 
menemukan orang terbaik
menciptakan pekerjaan terbaik
menggunakan psikologis untuk memotivasi karyawan

- Elton Mayo (1880-1949)  mengubah kondisi kerja seperti suhu, pencahayaan, waktu istirahat dan lamanya hari kerja.  Perubahan ini dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kepuasan kerja karyawan di pabrik Hawthorne. Berdasarkan pengamatannya, peningkatan produktivitas tersebut bukan hanya dikarenakan perubahan kondisi kerja, namun lebih pada perasaan karyawan yang merasa dihargai sebagai kelompok terpadu yang bekerjasama dalam penelitiannya ini. pentingnya faktor psikologis dan sosial dalam menciptakan organisasi yang produktif. Ini memunculkan Teori Hubungan Manusia yang menyimpulkan bahwa karyawan lebih termotivasi oleh faktor-faktor seperti menjadi bagian dari kelompok dan perhatian pribadi daripada materi yang berupa uang saja atau bahkan kondisi kerjanya. 


3. Teori Management Modern
-Abraham Maslow (1908-1970), "Mashlow Hierarcy Of Need

- Douglas Mcgregor, Teori X dan Y
X negarif : tidak suka bekerja, malasa, tdk mau ada tanggung jawab, pasif etc (perlu konrol tegas)
Y positif : Inisiatif, bertanggung jawab, pekerjaan adalah bagian dari hidup, tidak perlu diawasi sudah bagus

- Herzebergs, Two Factor Theory
 Teori Motivator-Hygiene 
Faktor Motivator(Faktor yang memotivasi): prestasi, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, pengembangan karir, pertimbuhan
Faktor Hygine(faktor yang dibutuhkan) : kebijakan perusahaan, pengawasan, hubungan, kondisi kerja, gaji, kemanan

- Robert Blake and John Molton


- Rensis Likert (1903-1981), 


- Fiedler (1967), Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin


- Christ Argyrist (1923-2013),


- Edgar Henry Schain,


- David Mccelan,

0 Comments:

Posting Komentar