MENCARI SOLUSI

Kamis, 30 Desember 2021

Tantangan Perkembangan Badan Administrasi Publik

Kita semua tahu bahwa sektor swasta memiliki keunggulana dalam hal manajemen menafaatkan faktor-faktor sumber daya yang ada untuk mencapai efisiensi tertinggi dan memberikan dampak keuntungan serta efisiensi organisasi yang bagus, saat ini Negara melalui badang layanan publiknya mencoba untuk mengadopsi keunggulan tersebut melalui paradigma baru yaitu Reinventing Government/New Public Mangement/ prinsip good governance, adapun 7 komponen hasil adopsi (Keban,-) sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Manajemen Profesional dalam Sektor Publik

2. Penggunaan Indikator Kinerja

3. Penekanan yang lebih besar pada kontrol Output

4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil

5. Pergeseran ke Kompetisi yang lebih tinggi

6. Penekanan gaya sektor swasta pada praktik manajemen

7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam penggunaan sumber daya

Menurut Ferli, Asdhburner, Fitzgerald dan Pettigrew , tahapan perubahan orientasi Layanan Publik ke New Public Management adalah:

1. The Efficiency drive, yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja.

2. Downsizing dan decentralization, yaitu penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi, dan mendelegasikan otoritas pada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat.

3. In Search Of Excellence, yaitu mengutamakan kinerja optimal dengan memanfaatkan ilmpu pengetahuan dan teknologi.

4. Public Service Orientation, yaitu menekankan kualitas, misi, dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik; memberikan perhatian yang lebih besar pada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi user/warga masyarakat, memberikan otoritas yang lebih tinggi kepada pejabat yang dipilih rakyat, menekankan social learning dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.

tetapi pengkopian secara utuh NPM ini akan berimbas pada swatanisasi layanan publik, pada akhirnya akan merugikan masyarakat, sehingga dikembangkan model baru yang merupakan campuran dari administrasi klasik dan new public managemet yaotu new public service, hal ini guna menjaga walau penerapan administrasi manajemen dilayanan publik tetap pada koridor badan publik. dalam hal ini new publi service harus berorientasi pada:

- melyanani warga masyarakat, bukan pelanggan (serve citizen not customers)

- mengutamakan kepentingan publik (seek the public interest)

- lebih mengharga citizen/warga negara dari pada bussines/kewirausahaan (value citizenship over enterpeneurship)

- berpikir strategis dan bertindak demokratis (Think strategic, act democratically)

- menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang mudah (recognize that aacountability is not simple)

- melayani daripada mengendalikan (serve rather than steer)

- menghargai orang, bukan produktivitas semata (value people, not just productivity)

0 Comments:

Posting Komentar